Apa Sih WC Itu? Panduan Lengkap Mengenal Fungsi dan Jenisnya!
- Asal Usul Nama “WC”¶
- Sejarah Panjang WC: Dari Jamban Kuno Hingga Toilet Modern¶
- Fungsi Utama WC: Lebih dari Sekadar Tempat Buang Air¶
- Jenis-Jenis WC: Dari Jongkok Hingga Pintar¶
- WC di Berbagai Budaya: Perbedaan Norma dan Kebiasaan¶
- Tips Menggunakan WC Umum: Agar Tetap Nyaman dan Higienis¶
- Fakta Menarik Seputar WC yang Mungkin Belum Kamu Tahu¶
WC, atau yang sering kita dengar juga sebagai water closet, adalah sebuah ruangan atau fasilitas sanitasi yang dirancang khusus untuk tempat buang air besar (defekasi) dan buang air kecil (urinasi) manusia. Istilah WC sendiri sebenarnya lebih populer di negara-negara berbahasa Inggris dan beberapa negara lain termasuk Indonesia. Di Indonesia, selain WC, kita juga sering mendengar istilah lain seperti toilet, kamar mandi (meskipun kamar mandi punya fungsi lebih luas), jamban, kakus, atau kloset. Intinya, semua istilah ini merujuk pada tempat yang sama: tempat kita menjalankan ‘urusan’ pribadi kita sehari-hari.
Asal Usul Nama “WC”¶
Dari Bahasa Inggris Kuno Hingga Populer di Era Victoria¶
Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa sih namanya water closet? Nah, istilah ini ternyata punya sejarah panjang lho. Kata “closet” sendiri berasal dari bahasa Inggris Kuno “clos,” yang berarti ruangan kecil tertutup atau pribadi. Seiring waktu, kata ini berkembang menjadi “closet” yang kita kenal sekarang, yang bisa merujuk pada lemari pakaian atau ruangan kecil lainnya.
Image just for illustration
Penambahan kata “water” di depan “closet” muncul karena perkembangan teknologi flushing toilet atau toilet siram. Dulu, sebelum ada toilet modern, orang buang air di berbagai tempat, termasuk di pot kamar (chamber pot) atau di jamban yang sederhana. Ketika toilet dengan sistem siram air mulai populer, terutama di era Victoria di Inggris, istilah water closet menjadi umum untuk membedakannya dari jenis toilet yang lebih tradisional dan kurang higienis. Jadi, water closet secara harfiah berarti “ruangan pribadi yang menggunakan air” untuk membersihkan limbah.
Mengapa “WC” Lebih Populer daripada “Toilet” di Beberapa Negara?¶
Meskipun istilah “toilet” juga sangat umum dan bahkan mungkin lebih sering digunakan secara global, “WC” tetap populer di beberapa negara, terutama di Eropa dan negara-negara bekas jajahan Inggris. Ada beberapa teori mengapa “WC” bisa bertahan. Salah satunya adalah karena “WC” dianggap lebih sopan atau halus daripada “toilet” di masa lalu. Kata “toilet” sendiri berasal dari bahasa Prancis “toilette,” yang awalnya merujuk pada proses berdandan atau mempersiapkan diri, yang kemudian diasosiasikan dengan tempat buang air karena orang berdandan di dekat atau di ruangan yang sama dengan tempat buang air.
Image just for illustration
Selain itu, penggunaan inisial “WC” juga dianggap lebih ringkas dan mudah ditulis, terutama di papan petunjuk atau rambu-rambu tempat umum. Bayangkan kalau semua rambu harus menulis “toilet wanita” dan “toilet pria,” tentu lebih panjang daripada “WC wanita” dan “WC pria.” Jadi, faktor kepraktisan dan kesan yang lebih halus mungkin menjadi alasan mengapa “WC” tetap bertahan dan populer hingga kini, berdampingan dengan istilah “toilet.”
Sejarah Panjang WC: Dari Jamban Kuno Hingga Toilet Modern¶
Jamban Kuno: Awal Mula Upaya Sanitasi Manusia¶
Sejarah WC ternyata sudah sangat panjang, bahkan sejak zaman peradaban kuno. Manusia purba tentu saja tidak punya toilet seperti sekarang, mereka buang air di alam bebas. Namun, seiring perkembangan peradaban dan kepadatan penduduk, kebutuhan akan sistem sanitasi yang lebih teratur dan higienis mulai muncul. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa peradaban-peradaban kuno seperti Mesopotamia, Mesir Kuno, dan peradaban Lembah Indus sudah memiliki sistem jamban dan saluran pembuangan limbah yang cukup maju pada masanya.
Image just for illustration
Di peradaban Lembah Indus, misalnya, ditemukan sisa-sisa kota Mohenjo-daro dan Harappa yang memiliki sistem drainase dan jamban duduk yang terhubung dengan saluran pembuangan. Jamban-jamban ini terbuat dari batu bata dan terhubung dengan saluran air yang mengalir, menunjukkan pemahaman yang baik tentang sanitasi pada masa itu. Begitu juga di Mesir Kuno, ditemukan jamban di rumah-rumah bangsawan dan istana, meskipun sistemnya mungkin masih sederhana. Intinya, upaya untuk mengelola limbah manusia dan menciptakan tempat buang air yang lebih terpusat sudah ada sejak ribuan tahun lalu.
Perkembangan Toilet Siram: Revolusi Sanitasi¶
Perkembangan toilet siram atau flushing toilet adalah tonggak penting dalam sejarah WC modern. Meskipun ide toilet siram sebenarnya sudah ada sejak zaman Minoan di Kreta sekitar 2000 SM, namun baru pada abad ke-16 dan ke-18 konsep ini mulai dikembangkan lagi di Eropa. Sir John Harington, seorang bangsawan Inggris, dikreditkan dengan penemuan flushing toilet modern pertama pada abad ke-16 untuk Ratu Elizabeth I. Toilet ciptaan Harington menggunakan katup dan sistem siram air, namun desainnya masih rumit dan belum praktis untuk penggunaan massal.
Image just for illustration
Revolusi sebenarnya terjadi pada abad ke-18 dengan penemuan S-trap oleh Alexander Cumming, seorang tukang jam dari Skotlandia. S-trap adalah pipa berbentuk S yang dipasang di bawah toilet dan berfungsi untuk mencegah bau tidak sedap dari saluran pembuangan naik kembali ke ruangan toilet. Penemuan ini sangat penting karena mengatasi masalah bau yang sering menjadi kendala pada toilet-toilet sebelumnya. Kemudian, pada abad ke-19, Sir Thomas Crapper, seorang tukang ledeng Inggris, mempopulerkan dan menyempurnakan desain toilet siram, meskipun dia bukan penemu pertamanya. Crapper berjasa dalam memasarkan toilet siram secara luas dan meningkatkan kualitas serta keandalannya, sehingga toilet siram menjadi semakin umum digunakan di rumah-rumah dan bangunan publik.
Toilet Modern: Teknologi dan Inovasi Terus Berkembang¶
Sejak penemuan flushing toilet modern, teknologi WC terus berkembang. Toilet modern sekarang hadir dalam berbagai desain, fitur, dan teknologi. Ada toilet duduk, toilet jongkok, toilet pintar (smart toilet) dengan fitur-fitur canggih seperti pemanas dudukan, bidet otomatis, pengering, dan bahkan sensor otomatis. Material yang digunakan juga semakin beragam, mulai dari keramik, porselen, hingga stainless steel.
Image just for illustration
Selain itu, perhatian terhadap aspek lingkungan juga semakin meningkat. Toilet hemat air (low-flush toilet) semakin populer untuk mengurangi penggunaan air. Teknologi dual-flush memungkinkan pengguna memilih volume air siram yang sesuai dengan kebutuhan, apakah untuk buang air kecil atau buang air besar. Bahkan ada toilet tanpa air (waterless toilet) yang menggunakan sistem pengomposan atau pengeringan untuk mengelola limbah, yang sangat cocok untuk daerah yang kekurangan air atau untuk aplikasi ramah lingkungan. Inovasi dalam desain dan teknologi WC terus berlanjut untuk meningkatkan kenyamanan, kebersihan, efisiensi, dan keberlanjutan.
Fungsi Utama WC: Lebih dari Sekadar Tempat Buang Air¶
Fungsi Biologis: Tempat Membuang Limbah Tubuh¶
Fungsi utama WC tentu saja adalah sebagai tempat untuk membuang limbah tubuh, yaitu urin dan feses. Proses buang air besar dan kecil adalah fungsi biologis penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Melalui urin dan feses, tubuh membuang zat-zat sisa metabolisme dan racun yang tidak dibutuhkan lagi. Jika limbah ini tidak dibuang secara teratur, dapat menimbulkan masalah kesehatan. WC menyediakan tempat yang aman, higienis, dan nyaman untuk melakukan proses ini.
Image just for illustration
Selain itu, WC juga membantu mencegah penyebaran penyakit. Limbah manusia mengandung bakteri dan virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Dengan adanya WC yang terhubung dengan sistem pembuangan limbah yang benar, risiko kontaminasi dan penyebaran penyakit dapat dikurangi secara signifikan. Sanitasi yang baik, yang dimulai dari ketersediaan WC yang layak, merupakan salah satu pilar penting dalam kesehatan masyarakat.
Fungsi Sosial dan Budaya: Ruang Privasi dan Kehormatan¶
Selain fungsi biologis, WC juga memiliki fungsi sosial dan budaya. WC adalah ruang pribadi di mana orang dapat melakukan ‘urusan’ mereka dengan tenang dan tanpa gangguan. Privasi ini sangat penting untuk menjaga kehormatan dan kenyamanan individu. Di banyak budaya, buang air di tempat terbuka dianggap tidak sopan dan bahkan tabu. WC menyediakan ruang tertutup yang menjamin privasi dan martabat seseorang.
Image just for illustration
Ketersediaan WC yang layak juga merupakan indikator kemajuan sosial dan ekonomi suatu masyarakat. Di negara-negara maju, akses terhadap sanitasi yang layak dianggap sebagai hak dasar manusia. Sebaliknya, kekurangan WC yang layak, terutama di negara-negara berkembang, seringkali menjadi masalah serius yang berkaitan dengan kesehatan, kemiskinan, dan kesetaraan gender. Perempuan dan anak perempuan seringkali menghadapi risiko kekerasan dan pelecehan seksual jika harus buang air di tempat terbuka karena kurangnya WC yang aman dan terpisah. Oleh karena itu, penyediaan WC yang layak bukan hanya masalah sanitasi, tetapi juga masalah keadilan sosial dan hak asasi manusia.
Fungsi Tambahan: Mandi, Berdandan, dan Lainnya¶
Meskipun fungsi utamanya adalah untuk buang air, WC seringkali juga memiliki fungsi tambahan, terutama di rumah-rumah atau tempat tinggal. Di banyak rumah, WC digabung dengan kamar mandi, sehingga selain untuk buang air, WC juga berfungsi sebagai tempat mandi, mencuci pakaian, atau bahkan berdandan. Di beberapa tempat, terutama di ruang publik seperti pusat perbelanjaan atau restoran, WC juga dilengkapi dengan fasilitas tambahan seperti wastafel untuk mencuci tangan, cermin, pengering tangan, atau bahkan ruang ganti bayi.
Image just for illustration
Fungsi tambahan ini menjadikan WC sebagai ruang yang multifungsi dan penting dalam kehidupan sehari-hari. Desain dan fasilitas WC pun terus berkembang untuk memenuhi berbagai kebutuhan pengguna, tidak hanya sekadar tempat buang air, tetapi juga sebagai ruang yang nyaman, bersih, dan aman untuk berbagai aktivitas terkait kebersihan dan perawatan diri.
Jenis-Jenis WC: Dari Jongkok Hingga Pintar¶
Toilet Jongkok: Tradisional dan Populer di Asia¶
Toilet jongkok adalah jenis WC yang paling tradisional dan masih sangat umum digunakan di banyak negara, terutama di Asia, Afrika, dan beberapa bagian Eropa Selatan. Toilet jongkok terdiri dari lubang di lantai atau platform yang ditinggikan, dengan pijakan kaki di kedua sisinya. Pengguna harus jongkok di atas lubang untuk buang air. Toilet jongkok memiliki beberapa kelebihan, antara lain dianggap lebih higienis karena tidak ada kontak langsung antara tubuh dengan dudukan toilet, dan dipercaya lebih baik untuk kesehatan pencernaan karena posisi jongkok dianggap lebih alami untuk buang air besar.
Image just for illustration
Namun, toilet jongkok juga memiliki kekurangan, terutama kurang nyaman bagi orang lanjut usia, orang dengan masalah lutut atau sendi, dan orang dengan disabilitas. Selain itu, beberapa orang juga merasa kurang nyaman atau kurang familiar dengan toilet jongkok jika terbiasa menggunakan toilet duduk. Meskipun demikian, toilet jongkok tetap menjadi pilihan populer di banyak tempat karena biaya pemasangan dan perawatannya yang relatif lebih murah, serta dianggap lebih mudah dibersihkan.
Toilet Duduk: Modern dan Nyaman¶
Toilet duduk adalah jenis WC yang lebih modern dan umum digunakan di negara-negara Barat dan semakin populer di seluruh dunia. Toilet duduk terdiri dari dudukan berbentuk oval atau bulat yang dipasang di atas mangkuk toilet. Pengguna duduk di atas dudukan untuk buang air. Toilet duduk dianggap lebih nyaman, terutama bagi orang lanjut usia, orang dengan masalah mobilitas, dan orang yang terbiasa dengan gaya hidup Barat.
Image just for illustration
Toilet duduk juga tersedia dalam berbagai desain dan fitur, mulai dari toilet duduk standar, toilet duduk dengan flush otomatis, hingga toilet duduk pintar dengan fitur-fitur canggih. Namun, toilet duduk umumnya lebih mahal dalam hal pemasangan dan perawatan dibandingkan toilet jongkok. Selain itu, beberapa orang menganggap toilet duduk kurang higienis karena adanya kontak langsung antara tubuh dengan dudukan toilet, meskipun masalah ini bisa diatasi dengan penggunaan toilet seat cover atau tisu toilet.
Toilet Pintar (Smart Toilet): Teknologi Canggih untuk Kenyamanan Maksimal¶
Toilet pintar atau smart toilet adalah jenis WC paling canggih yang dilengkapi dengan berbagai fitur teknologi untuk meningkatkan kenyamanan, kebersihan, dan pengalaman pengguna. Fitur-fitur yang umum ditemukan pada toilet pintar antara lain:
- Pemanas dudukan: Dudukan toilet dapat dipanaskan untuk memberikan kenyamanan ekstra, terutama di musim dingin.
- Bidet otomatis: Semprotan air otomatis untuk membersihkan area pribadi setelah buang air, menggantikan penggunaan tisu toilet.
- Pengering udara: Udara hangat untuk mengeringkan area pribadi setelah dibersihkan dengan bidet.
- Flush otomatis: Sistem siram otomatis yang aktif setelah pengguna berdiri dari toilet.
- Sensor gerak: Sensor yang mengaktifkan fitur-fitur tertentu saat pengguna mendekat atau duduk di toilet.
- Peredam bau: Sistem penghilang bau untuk menjaga udara tetap segar.
- Musik atau suara: Beberapa toilet pintar dilengkapi dengan speaker untuk memutar musik atau suara relaksasi.
Image just for illustration
Toilet pintar menawarkan pengalaman WC yang mewah dan higienis, namun harganya juga jauh lebih mahal dibandingkan toilet jongkok atau toilet duduk standar. Toilet pintar biasanya ditemukan di hotel-hotel mewah, restoran kelas atas, atau rumah-rumah modern yang mengutamakan teknologi dan kenyamanan.
Urinoir: Khusus untuk Buang Air Kecil Pria¶
Urinoir adalah jenis fasilitas sanitasi yang dirancang khusus untuk buang air kecil pria. Urinoir biasanya dipasang di toilet umum pria, seperti di restoran, pusat perbelanjaan, atau stadion. Urinoir berbentuk mangkuk atau dinding vertikal yang memudahkan pria untuk buang air kecil sambil berdiri. Urinoir lebih hemat air dibandingkan toilet biasa karena hanya menggunakan sedikit air untuk menyiram, atau bahkan ada urinoir tanpa air.
Image just for illustration
Urinoir juga lebih cepat dan efisien untuk digunakan di tempat umum dengan volume pengguna yang tinggi. Meskipun demikian, urinoir hanya bisa digunakan untuk buang air kecil pria dan tidak cocok untuk buang air besar atau untuk wanita. Oleh karena itu, urinoir biasanya dipasang bersamaan dengan toilet biasa di toilet umum pria.
WC di Berbagai Budaya: Perbedaan Norma dan Kebiasaan¶
Norma dan Etika Penggunaan WC¶
Penggunaan WC juga dipengaruhi oleh norma dan etika budaya yang berbeda-beda di setiap negara atau wilayah. Misalnya, di beberapa budaya, mencuci tangan setelah menggunakan WC adalah keharusan mutlak dan dianggap sangat penting untuk menjaga kebersihan. Namun, di budaya lain, kesadaran akan pentingnya mencuci tangan mungkin belum setinggi itu. Begitu juga dengan penggunaan tisu toilet atau air untuk membersihkan diri setelah buang air. Di negara-negara Barat, tisu toilet lebih umum digunakan, sedangkan di banyak negara Asia dan Timur Tengah, air dianggap lebih bersih dan lebih baik untuk kesehatan.
Image just for illustration
Selain itu, ada juga perbedaan dalam etika penggunaan WC umum. Di beberapa tempat, dianggap sopan untuk mengantri dengan tertib dan tidak berlama-lama di dalam bilik WC agar orang lain juga bisa menggunakan. Di tempat lain, mungkin tidak ada aturan yang jelas tentang antrian atau batasan waktu penggunaan WC. Perbedaan budaya ini perlu dipahami dan dihormati, terutama saat kita bepergian ke negara atau wilayah yang berbeda.
Desain dan Gaya WC yang Bervariasi¶
Desain dan gaya WC juga bisa sangat bervariasi tergantung pada budaya dan tradisi setempat. Di Jepang, misalnya, toilet seringkali dipisahkan dari kamar mandi, dan toilet pintar sangat populer. Di Turki, toilet tradisional seringkali dilengkapi dengan taharet musluğu, yaitu pancuran kecil di samping toilet untuk membersihkan diri dengan air. Di beberapa negara Eropa, toilet seringkali terletak di ruangan terpisah dari wastafel, sementara di negara lain, toilet dan wastafel berada dalam satu ruangan yang sama.
Image just for illustration
Bahkan dekorasi dan estetika WC juga bisa berbeda-beda. Di beberapa tempat, WC didesain sederhana dan fungsional, sementara di tempat lain, WC bisa didesain mewah dan artistik dengan dekorasi yang indah. Perbedaan desain dan gaya WC ini mencerminkan nilai-nilai budaya, preferensi estetika, dan tingkat kemajuan teknologi di setiap tempat.
Tabu dan Mitos Seputar WC¶
Di beberapa budaya, ada juga tabu dan mitos yang berkaitan dengan WC. Misalnya, di beberapa kepercayaan tradisional, ada aturan atau pantangan tertentu terkait penggunaan WC pada waktu-waktu tertentu atau dalam kondisi tertentu. Ada juga mitos atau kepercayaan populer yang mengaitkan WC dengan hal-hal mistis atau supranatural. Meskipun mitos dan tabu ini mungkin tidak berdasar secara ilmiah, namun tetap mempengaruhi persepsi dan perilaku masyarakat terhadap WC di budaya tertentu.
Image just for illustration
Penting untuk menghormati dan memahami tabu serta mitos yang berlaku di budaya lain, meskipun kita mungkin tidak mempercayainya. Sikap toleransi dan saling menghargai perbedaan budaya akan membuat interaksi kita dengan orang-orang dari budaya lain menjadi lebih harmonis dan positif.
Tips Menggunakan WC Umum: Agar Tetap Nyaman dan Higienis¶
Periksa Kebersihan dan Kelengkapan WC¶
Sebelum menggunakan WC umum, sebaiknya periksa dulu kebersihannya. Lihat apakah toiletnya bersih, tisu toilet tersedia, sabun cuci tangan ada, dan pengering tangan atau tisu tersedia. Jika WC terlihat kotor atau tidak lengkap, sebaiknya cari WC lain yang lebih bersih dan nyaman. Kebersihan WC umum sangat bervariasi, tergantung pada pengelolaan dan kesadaran pengguna. Memilih WC yang bersih akan membuat pengalamanmu lebih nyaman dan mengurangi risiko terpapar kuman penyakit.
Image just for illustration
Gunakan Alas Duduk Toilet (Toilet Seat Cover) atau Tisu¶
Jika kamu menggunakan toilet duduk umum, sebaiknya gunakan alas duduk toilet (toilet seat cover) atau alas tisu toilet untuk menghindari kontak langsung antara kulit dengan dudukan toilet. Alas duduk toilet atau tisu akan menjadi lapisan pelindung yang mengurangi risiko terpapar kuman dari dudukan toilet. Jika tidak ada alas duduk toilet, kamu bisa menggunakan tisu toilet yang dilipat beberapa lapis sebagai alas.
Image just for illustration
Siram Toilet Setelah Digunakan¶
Jangan lupa untuk selalu menyiram toilet setelah digunakan, baik buang air kecil maupun buang air besar. Menyiram toilet adalah tindakan sederhana namun sangat penting untuk menjaga kebersihan dan mencegah bau tidak sedap. Pastikan semua limbah terbuang dengan sempurna saat menyiram. Jika toilet macet atau tidak berfungsi dengan baik, laporkan kepada petugas kebersihan atau pengelola gedung agar segera diperbaiki.
Image just for illustration
Cuci Tangan dengan Sabun dan Air Mengalir¶
Setelah menggunakan WC, langkah terpenting selanjutnya adalah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Mencuci tangan adalah cara paling efektif untuk menghilangkan kuman dan mencegah penyebaran penyakit. Gosokkan sabun ke seluruh permukaan tangan, termasuk sela-sela jari dan bawah kuku, selama minimal 20 detik. Bilas tangan dengan air mengalir hingga bersih, lalu keringkan tangan dengan tisu atau pengering tangan. Jika tidak ada sabun, gunakan hand sanitizer sebagai alternatif sementara.
Image just for illustration
Jaga Kebersihan WC Selama Penggunaan¶
Selama menggunakan WC umum, usahakan untuk menjaga kebersihan. Jangan membuang sampah sembarangan di dalam bilik WC, seperti tisu bekas, puntung rokok, atau sampah lainnya. Buang sampah pada tempatnya. Jika kamu tidak sengaja membuat WC menjadi kotor, bersihkan segera atau laporkan kepada petugas kebersihan. Dengan menjaga kebersihan WC bersama-sama, kita menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan sehat untuk semua orang.
Fakta Menarik Seputar WC yang Mungkin Belum Kamu Tahu¶
Toilet Termahal di Dunia Harganya Jutaan Dolar!¶
Tahukah kamu bahwa ada toilet yang harganya bisa mencapai jutaan dolar? Toilet termahal di dunia adalah International Space Station Toilet, yang dirancang khusus untuk digunakan di stasiun luar angkasa internasional. Toilet ini harganya sekitar 19 juta dolar AS atau sekitar 285 miliar rupiah! Mahalnya toilet ini karena teknologi canggih yang digunakan untuk mengatasi gravitasi nol dan memastikan limbah terbuang dengan aman dan efisien di luar angkasa.
Image just for illustration
Selain toilet luar angkasa, ada juga toilet mewah yang terbuat dari emas atau dihiasi dengan berlian yang harganya juga fantastis. Toilet-toilet mewah ini biasanya dipasang di hotel-hotel bintang lima, istana kerajaan, atau rumah-rumah orang kaya. Meskipun harganya sangat mahal, toilet-toilet ini lebih merupakan simbol kemewahan dan status sosial daripada kebutuhan fungsional.
Hari Toilet Sedunia Setiap Tanggal 19 November¶
Setiap tanggal 19 November diperingati sebagai Hari Toilet Sedunia atau World Toilet Day. Hari Toilet Sedunia ini dicetuskan oleh World Toilet Organization pada tahun 2001 dan diakui oleh PBB pada tahun 2013. Tujuan peringatan Hari Toilet Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya sanitasi yang layak dan akses terhadap toilet yang bersih dan aman bagi semua orang di seluruh dunia.
Image just for illustration
Jutaan orang di dunia masih hidup tanpa akses sanitasi yang layak, yang menyebabkan masalah kesehatan, lingkungan, dan sosial yang serius. Hari Toilet Sedunia menjadi momentum untuk menggalang dukungan dan tindakan nyata untuk mengatasi krisis sanitasi global dan memastikan semua orang memiliki akses terhadap toilet yang layak dan higienis.
Kloset Terpanjang di Dunia Ada di China¶
Kloset terpanjang di dunia terletak di Chongqing, China. Kloset ini memiliki panjang lebih dari 850 meter dan terdiri dari lebih dari 1000 unit toilet berbagai jenis, termasuk toilet pria, wanita, dan urinoir. Kloset raksasa ini dibangun di atas sebuah bukit dan memiliki desain yang unik dan artistik. Meskipun terlihat unik dan menarik, beberapa orang menganggap kloset ini terlalu berlebihan dan kontroversial.
Image just for illustration
Kloset terpanjang ini lebih berfungsi sebagai atraksi wisata daripada fasilitas sanitasi praktis. Namun, keberadaannya menunjukkan kreativitas dan inovasi dalam desain WC, meskipun mungkin tidak selalu sesuai dengan kebutuhan sanitasi yang mendesak.
Toilet Umum Pertama untuk Wanita Baru Ada di Abad ke-19¶
Mungkin terdengar mengejutkan, tapi toilet umum pertama yang khusus diperuntukkan bagi wanita baru muncul pada abad ke-19. Sebelumnya, toilet umum hampir selalu didominasi oleh pria, dan wanita seringkali kesulitan mengakses fasilitas sanitasi di ruang publik. Munculnya gerakan feminisme dan kesadaran akan kesetaraan gender mendorong pembangunan toilet umum wanita pertama di London pada tahun 1852.
Image just for illustration
Sejak saat itu, toilet umum wanita semakin banyak dibangun di berbagai tempat, meskipun di beberapa negara atau wilayah, akses toilet umum wanita masih belum sebanyak toilet pria. Perjuangan untuk kesetaraan akses sanitasi bagi wanita masih terus berlanjut hingga kini, terutama di negara-negara berkembang.
Semoga artikel ini memberikan wawasan baru dan informasi menarik tentang WC. Sekarang kamu jadi lebih tahu kan apa itu WC, sejarahnya, jenis-jenisnya, dan fakta-fakta unik seputarnya? Kalau ada pertanyaan atau pengalaman menarik tentang WC, jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar ya!
Posting Komentar