Mengenal Oyong: Pengertian Sayuran Unik dan Manfaatnya

Daftar Isi

Oyong, atau yang di banyak daerah juga dikenal dengan nama gambas, adalah salah satu jenis sayuran buah yang cukup populer di Indonesia. Tampilannya unik, bentuknya panjang silinder dengan kulit berwarna hijau tua yang bergaris-garis atau bergerigi jelas memanjang dari pangkal sampai ujung. Sayuran ini termasuk dalam keluarga labu-labuan, atau dalam bahasa ilmiahnya disebut Cucurbitaceae. Jadi, oyong ini masih saudara jauh dengan mentimun, semangka, melon, labu siam, dan pare.

Ketika masih muda, oyong punya tekstur daging buah yang empuk, sedikit berongga, dan bijinya masih lunak. Rasanya ringan dan cenderung manis air, tidak pahit seperti pare. Ini yang bikin oyong gampang disukai, bahkan oleh anak-anak, terutama saat diolah menjadi sayur bening yang segar. Biasanya, oyong dipanen saat masih muda untuk dijadikan sayur. Tapi tahukah kamu, oyong yang sudah tua dan kering justru punya kegunaan lain yang nggak kalah menarik?

sayuran oyong
Image just for illustration

Seluk Beluk Fisik dan Jenis Oyong

Secara fisik, oyong yang biasa kita temui di pasar umumnya adalah spesies Luffa aegyptiaca. Bentuknya lumayan lurus atau sedikit melengkung, dengan panjang bervariasi, bisa dari 20 cm sampai lebih dari 50 cm tergantung varietas dan kondisi pertumbuhan. Gerigi pada kulitnya tidak terlalu tajam, cenderung tumpul. Ada juga kerabat dekatnya, yaitu Luffa acutangula, yang ciri khasnya punya gerigi lebih tajam dan jelas di sepanjang kulitnya. Kedua jenis ini sama-sama disebut oyong atau gambas dan pengolahannya pun serupa sebagai sayur.

Kulit oyong yang masih muda biasanya berwarna hijau cerah hingga hijau tua. Saat dipotong, daging buahnya berwarna putih kehijauan dengan rongga-rongga udara di dalamnya, dan biji-biji kecil berwarna putih yang akan menghitam dan mengeras saat buahnya menua. Bunga oyong sendiri berwarna kuning cerah, cukup menarik dan mekar di pagi hari. Tanaman oyong ini merambat, jadi butuh penyangga seperti para-para atau ajir untuk tumbuhnya.

Kandungan Nutrisi dalam Si Oyong

Jangan anggap remeh oyong cuma sekadar sayur air biasa. Di balik tampilannya yang sederhana, oyong ini menyimpan segudang nutrisi yang baik buat kesehatan. Sayuran ini termasuk rendah kalori, jadi sangat cocok buat kamu yang lagi concern sama asupan kalori atau sedang menjalankan program diet. Tapi di sisi lain, dia kaya akan serat pangan.

Kandungan vitamin dan mineralnya juga lumayan lho. Oyong mengandung Vitamin A (dalam bentuk beta-karoten), Vitamin C, dan beberapa vitamin B kompleks, terutama Vitamin B6. Untuk mineral, ada Potasium, Magnesium, Mangan, dan sejumlah kecil Zat Besi dan Kalsium. Adanya berbagai antioksidan juga menambah nilai plus oyong sebagai bagian dari pola makan sehat. Serat yang tinggi inilah yang jadi salah satu keunggulan utama oyong. Serat berperan krusial untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan kita.

Nutrisi Penting (per 100g Oyong Mentah - perkiraan) Jumlah % AKG Harian (rata-rata)
Kalori sekitar 15-20 rendah
Karbohidrat sekitar 3-4 g -
Serat Pangan sekitar 1.5-2 g cukup tinggi
Protein sekitar 0.5-1 g rendah
Vitamin C sekitar 10-15 mg lumayan tinggi
Vitamin A (dari Beta-karoten) cukup tinggi tinggi
Vitamin B6 cukup tinggi cukup tinggi
Potasium cukup tinggi cukup tinggi
Magnesium cukup tinggi cukup tinggi
Zat Besi sedikit sedikit
Kalsium sedikit sedikit

Tabel ini adalah perkiraan dan bisa bervariasi tergantung varietas dan kondisi tanah tempat tumbuh. AKG = Angka Kecukupan Gizi.

Manfaat Oyong untuk Kesehatan Tubuh

Dengan profil nutrisi yang cukup lengkap itu, oyong punya banyak kontribusi positif buat kesehatan kita sehari-hari. Mengonsumsi oyong secara rutin bisa jadi cara enak untuk mendapatkan beberapa kebaikan alam. Berikut beberapa manfaat oyong yang perlu kamu tahu:

  • Mendukung Kesehatan Pencernaan: Ini mungkin manfaat paling terkenal dari oyong. Kandungan seratnya yang tinggi sangat efektif dalam melancarkan pergerakan usus. Serat membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan mikrobioma usus, yang penting untuk penyerapan nutrisi dan kekebalan tubuh secara keseluruhan. Oyong juga membantu melunakkan feses sehingga lebih mudah dikeluarkan.
  • Menjaga Kesehatan Mata: Berkat kandungan Vitamin A dalam bentuk beta-karoten, oyong berperan penting dalam menjaga fungsi penglihatan. Beta-karoten adalah prekursor Vitamin A yang diubah oleh tubuh dan sangat esensial untuk kesehatan retina dan mencegah masalah mata seperti rabun senja.
  • Baik untuk Kulit: Vitamin C yang berlimpah dalam oyong adalah antioksidan kuat yang membantu melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan paparan sinar matahari. Vitamin C juga krusial untuk produksi kolagen, protein yang menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit. Mengonsumsi oyong bisa membantu kulit terlihat lebih sehat dan bercahaya.
  • Meningkatkan Kekebalan Tubuh: Vitamin C dan berbagai antioksidan lainnya di dalam oyong bekerja sama untuk memperkuat sistem imun. Kekebalan tubuh yang kuat membantu tubuh melawan infeksi dari virus, bakteri, dan patogen lainnya, sehingga kita nggak gampang sakit.
  • Membantu Mengontrol Gula Darah: Serat dalam oyong tidak hanya baik untuk pencernaan, tapi juga bisa membantu mengatur kadar gula darah. Serat memperlambat proses pencernaan dan penyerapan gula di usus, mencegah lonjakan gula darah yang tiba-tiba setelah makan. Ini sangat bermanfaat bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin menjaga stabilitas gula darah.
  • Potensi untuk Menurunkan Berat Badan: Oyong sangat rendah kalori dan tinggi serat. Makanan tinggi serat membuat kita merasa kenyang lebih lama, mengurangi keinginan untuk ngemil atau makan berlebihan. Ini menjadikan oyong pilihan sayuran yang bagus untuk dimasukkan dalam menu diet penurunan berat badan.
  • Sumber Antioksidan: Selain Vitamin C dan beta-karoten, oyong juga mengandung senyawa antioksidan lain yang membantu menangkal kerusakan sel akibat radikal bebas. Kerusakan sel ini dikaitkan dengan penuaan dini dan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker.
  • Berpotensi Meredakan Peradangan: Beberapa senyawa dalam oyong dipercaya memiliki sifat anti-inflamasi ringan. Ini bisa membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang merupakan akar dari banyak penyakit kronis.

Fakta Unik tentang Oyong yang Mungkin Belum Kamu Tahu

Selain manfaatnya sebagai sayuran, oyong menyimpan beberapa fakta menarik yang membuatnya lebih dari sekadar bahan masakan biasa.

  • Spons Alami yang Ramah Lingkungan: Ini fakta yang paling keren! Oyong yang dibiarkan menua di pohon hingga kering, bagian daging buahnya akan menghilang dan menyisakan jaringan serat yang kuat. Serat inilah yang setelah diolah (dibersihkan dan dikeringkan) bisa dijadikan spons mandi alami atau yang sering disebut “luffa sponge” atau “loofah sponge”. Jadi, spons luffa yang dijual di toko-toko itu memang berasal dari tanaman oyong yang sudah tua! Spesies Luffa aegyptiaca (oyong yang geriginya tumpul) adalah yang paling sering dijadikan spons karena seratnya lebih lembut dan padat.
  • Punya Nama yang Beragam: Seperti disebutkan sebelumnya, oyong punya banyak nama lokal di Indonesia. Gambas adalah nama yang paling umum selain oyong. Keragaman nama ini menunjukkan betapa meratanya sayuran ini dikenal dan dikonsumsi di berbagai daerah.
  • Bunganya Juga Bisa Diolah? Oyong punya bunga jantan dan betina yang berwarna kuning cerah. Meskipun buahnya yang paling sering dimakan, di beberapa tempat, bunga oyong yang masih kuncup atau baru mekar juga bisa diolah menjadi masakan, misalnya ditumis. Rasanya katanya mirip dengan bunga labu.
  • Kegunaan Tradisional: Secara tradisional, di beberapa budaya, bagian tanaman oyong (seperti getah atau daunnya) dipercaya memiliki khasiat obat untuk mengatasi masalah kulit ringan atau luka, meskipun ini membutuhkan penelitian lebih lanjut secara ilmiah.

Luffa sponge from oyong
Image just for illustration

Cara Memilih Oyong yang Bagus dan Tips Mengolahnya

Untuk mendapatkan rasa dan tekstur oyong yang terbaik saat dimasak, penting untuk bisa memilih oyong yang berkualitas di pasar.

Memilih Oyong yang Segar

  • Cari yang Muda: Oyong yang muda adalah yang paling enak untuk dijadikan sayur. Cirinya, kulitnya masih berwarna hijau cerah, bukan hijau kusam atau kekuningan.
  • Gerigi Jelas dan Keras: Perhatikan gerigi di kulitnya. Pada oyong muda, geriginya terlihat jelas tapi tidak terlalu tajam dan terasa kaku atau keras saat diraba, bukan lembek.
  • Tekstur Padat: Pegang oyongnya. Pilih yang terasa padat dan agak keras, tidak lembek atau berair. Oyong yang lembek biasanya sudah terlalu tua atau mulai busuk.
  • Tidak Ada Bercak: Hindari oyong yang punya bercak hitam atau memar di kulitnya. Ini bisa jadi tanda kerusakan atau pembusukan.
  • Ukuran Ideal: Ukuran oyong yang sedang, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, seringkali punya kualitas terbaik untuk sayur. Oyong yang terlalu besar kadang seratnya sudah mulai terbentuk dan kurang empuk.

Menyiapkan Oyong Sebelum Dimasak

  • Kupas Tipis: Kulit oyong harus dikupas sebelum dimasak. Gunakan pisau atau peeler, kupas kulit luarnya secara tipis-tipis saja. Jangan terlalu tebal mengupasnya karena banyak nutrisi, terutama di dekat kulit.
  • Cuci Bersih: Setelah dikupas dan dipotong, cuci oyong di bawah air mengalir untuk menghilangkan sisa kotoran atau getah.
  • Potong Sesuai Selera: Potong oyong sesuai kebutuhan resep. Potongan paling umum adalah melintang dengan ketebalan sekitar 1-2 cm, atau bisa juga dibelah dua memanjang lalu dipotong-potong.

Tips Memasak Oyong

  • Jangan Overcooked: Ini kunci penting saat memasak oyong. Oyong punya tekstur yang cepat layu dan menjadi sangat lembek jika dimasak terlalu lama. Untuk menjaga tekstur yang sedikit renyah atau setidaknya tidak hancur, masukkan oyong di tahap paling akhir proses memasak, misalnya setelah bumbu meresap atau kuah mendidih dan bahan lain sudah hampir matang.
  • Kombinasi Rasa: Oyong punya rasa yang netral, jadi mudah dipadukan dengan berbagai bumbu dan bahan lain. Cocok dengan bawang merah, bawang putih, temu kunci, cabai, ebi, udang, atau bahan sayuran lain seperti bayam, wortel, atau jagung manis.
  • Mengurangi Lendir: Beberapa orang merasa oyong punya sedikit lendir saat dimasak. Ini normal karena kandungan serat larutnya. Kalau kamu nggak suka lendirnya, pastikan oyong dimasak dengan panas yang cukup dan tidak terlalu lama. Membilas potongan oyong setelah dipotong juga bisa membantu sedikit mengurangi lendir.

Aneka Resep Olahan Oyong yang Populer

Oyong adalah bahan masakan yang sangat fleksibel. Di Indonesia, ada beberapa menu masakan oyong yang jadi favorit banyak keluarga.

  • Sayur Bening Oyong: Ini adalah resep paling klasik dan paling sederhana. Oyong dimasak bersama bayam, jagung manis (jika suka), wortel, dengan bumbu irisan bawang merah, temu kunci, garam, dan gula secukupnya. Kuahnya bening, rasanya segar, dan sangat cocok disajikan sebagai teman lauk pauk.
  • Tumis Oyong: Oyong juga enak ditumis. Ditumis dengan bumbu dasar bawang merah, bawang putih, dan cabai. Bisa ditambahkan ebi atau udang rebon untuk rasa gurih yang lebih dalam, atau dicampur dengan irisan tahu, tempe, atau bahkan telur orak-arik. Proses memasaknya cepat banget, cocok buat menu praktis.
  • Sayur Oyong Santan (Lodeh): Oyong juga bisa dimasak dengan kuah santan, mirip lodeh. Bumbu lodeh komplit seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, lengkuas, daun salam, dan santan kental membuat rasa lodeh oyong jadi gurih dan creamy. Bisa dicampur dengan tempe atau tahu.
  • Pelengkap di Sup atau Soto: Oyong juga kadang ditambahkan ke dalam sup atau soto sebagai salah satu komponen sayuran. Keberadaannya menambah tekstur dan nutrisi pada hidangan berkuah tersebut.

Sayur oyong bening dengan jagung
Image just for illustration

Perbedaan Oyong dengan Gambas dan Belustru (Biar Nggak Salah Kaprah)

Seringkali muncul pertanyaan, apa sih bedanya oyong, gambas, dan belustru? Mari kita luruskan.

  • Oyong dan Gambas: Ini sebenarnya sama. Oyong adalah nama umum di banyak daerah, sementara gambas adalah nama lain yang juga sangat umum di daerah lain di Indonesia. Keduanya merujuk pada sayuran dari genus Luffa, yaitu Luffa aegyptiaca atau Luffa acutangula. Jadi, kalau dengar orang bilang gambas, ya itu oyong juga.
  • Belustru: Nah, ini beda. Belustru adalah sayuran yang nama ilmiahnya Basella alba (belustru hijau) atau Basella rubra (belustru merah). Belustru punya daun dan batang yang bisa dimakan, mirip bayam tapi teksturnya agak berlendir (karena kandungan polisakarida mucilaginous). Bentuknya jauh berbeda dengan oyong yang berupa buah panjang. Belustru biasa dimasak sayur bening atau tumis, mirip bayam tapi dengan sensasi lendir yang khas. Jadi, jangan sampai tertukar ya antara oyong/gambas dengan belustru.

Menanam Oyong Sendiri di Rumah (Kalau Ada Lahan)

Kalau kamu punya hobi berkebun atau punya sedikit lahan (atau bahkan pot besar), menanam oyong sendiri bisa jadi kegiatan yang menyenangkan dan hasilnya bisa langsung dinikmati.

Oyong relatif mudah ditanam di iklim tropis seperti Indonesia. Dia suka sinar matahari penuh dan tanah yang subur serta memiliki drainase yang baik. Kamu bisa memulai dari menanam bijinya langsung di tanah atau di pot. Karena oyong adalah tanaman merambat, siapkan penyangga atau rambatan yang kokoh sejak awal penanaman. Bisa berupa bambu yang disusun atau jaring rambatan.

Perawatannya cukup rutin menyiram, terutama saat musim kemarau. Beri pupuk secukupnya sesuai anjuran. Hama dan penyakit biasanya tidak terlalu merepotkan, tapi tetap perlu diamati. Setelah sekitar 2-3 bulan dari tanam, oyong biasanya sudah mulai berbuah. Pilih buah yang masih muda untuk dipanen sebagai sayur. Jika ingin membuat spons luffa, biarkan beberapa buah di pohon sampai benar-benar tua, kering, dan kulitnya berubah warna menjadi cokelat.

Kesimpulan: Oyong, Si Sayur Sederhana yang Luar Biasa

Jadi, apa yang dimaksud dengan oyong? Oyong adalah sayuran buah dari genus Luffa yang populer di Indonesia, dikenal juga sebagai gambas. Bentuknya unik, rasanya ringan, dan sangat mudah diolah menjadi berbagai masakan lezat, terutama sayur bening dan tumis. Lebih dari sekadar sayur biasa, oyong ini adalah sumber nutrisi yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral, membawa banyak manfaat kesehatan mulai dari melancarkan pencernaan, menjaga kesehatan mata dan kulit, hingga meningkatkan kekebalan tubuh.

Fakta bahwa oyong yang tua bisa diubah menjadi spons mandi alami juga menambah nilai unik sayuran ini. Oyong adalah contoh sempurna bagaimana bahan pangan lokal yang sederhana bisa memiliki manfaat yang luar biasa dan multifungsi. Harganya yang terjangkau dan ketersediaannya yang melimpah di pasar tradisional membuat oyong menjadi pilihan sayuran sehat yang patut lebih sering kita konsumsi. Jangan ragu untuk menambahkan oyong ke dalam menu harianmu dan rasakan manfaatnya!

Sudah pernah coba olahan oyong apa saja? Atau punya resep rahasia masakan oyong yang ingin kamu bagi? Share di kolom komentar yuk! Mari kita bahas lebih lanjut soal si oyong ini dan inspirasi masakan lainnya.

Posting Komentar