Apa Itu Hewan Invertebrata? Yuk Kenalan!

Table of Contents

Pernahkah kamu melihat kupu-kupu yang indah hinggap di bunga? Atau mungkin lari saat melihat kecoa di dapur? Atau mungkin takjub melihat keindahan terumbu karang di laut? Nah, semua makhluk yang barusan disebutkan itu punya satu kesamaan mendasar: mereka adalah hewan invertebrata. Kalau hewan vertebrata itu yang punya tulang belakang, seperti kita manusia, burung, atau ikan bertulang, nah, invertebrata ini kebalikannya. Mereka tidak punya tulang belakang atau kolom vertebral di tubuhnya.

Pengertian Hewan Invertebrata

Jadi, secara sederhana, hewan invertebrata adalah semua hewan yang tidak memiliki struktur tulang belakang (vertebrae) yang membentuk tulang punggung. Ini adalah kelompok hewan yang sangat, sangat luas dan beragam. Faktanya, mayoritas hewan di Bumi ini masuk dalam kategori invertebrata, lho! Diperkirakan lebih dari 95% spesies hewan yang ada di dunia adalah invertebrata. Bayangin betapa banyaknya mereka dibandingkan hewan bertulang belakang seperti mamalia, burung, reptil, amfibi, dan ikan!

Meskipun tidak punya tulang belakang, mereka punya banyak cara lain untuk menjaga bentuk tubuh dan bergerak. Ada yang punya rangka luar yang keras (eksoskeleton), ada yang tubuhnya lunak, ada yang punya semacam kerangka internal yang tidak terbuat dari tulang, bahkan ada yang sama sekali tidak punya kerangka. Keanekaragaman inilah yang membuat studi tentang invertebrata jadi sangat menarik dan penting.

Hewan Invertebrata
Image just for illustration

Ciri-ciri Umum Hewan Invertebrata

Selain ciri utama tidak punya tulang belakang, ada beberapa ciri umum lain yang sering ditemukan pada hewan invertebrata, meskipun tidak semuanya memilikinya. Kebanyakan invertebrata berukuran relatif kecil dibandingkan vertebrata. Mereka juga biasanya memiliki siklus hidup yang lebih pendek. Sistem pernapasan, peredaran darah, dan saraf mereka juga sangat bervariasi, tergantung pada filum atau kelompoknya.

Banyak invertebrata menggunakan eksoskeleton, yaitu rangka luar yang keras, untuk melindungi tubuh dan sebagai tempat menempelnya otot. Contoh paling jelas ada pada serangga, laba-laba, atau kepiting. Eksoskeleton ini kadang harus diganti secara berkala melalui proses molting (berganti kulit) seiring pertumbuhan hewan. Ada juga yang tubuhnya lunak dan dilindungi cangkang, seperti siput atau kerang. Beberapa lainnya sama sekali tidak punya struktur keras, seperti cacing atau ubur-ubur.

Klasifikasi Utama Hewan Invertebrata

Karena jumlahnya yang sangat banyak dan beragam, hewan invertebrata dibagi lagi menjadi beberapa kelompok besar yang disebut filum. Setiap filum punya karakteristik unik. Mengenal filum-filum ini bisa membantu kita memahami betapa luasnya dunia invertebrata. Mari kita kenalan dengan beberapa filum invertebrata yang paling terkenal:

Filum Porifera (Spons)

Ini adalah invertebrata paling sederhana. Mereka sering disangka tumbuhan karena menempel di dasar perairan, tapi mereka adalah hewan sejati. Tubuh spons berpori-pori dan bekerja seperti filter, menyaring makanan dari air yang melewatinya. Mereka tidak punya jaringan atau organ yang terorganisir dengan baik, bahkan sistem saraf pun sangat primitif. Reproduksinya bisa secara aseksual (membentuk tunas) atau seksual.

Contoh hewan dari filum Porifera adalah berbagai jenis spons laut yang berwarna-warni. Mereka memainkan peran penting dalam ekosistem laut sebagai filter air. Beberapa jenis spons bahkan menghasilkan senyawa kimia yang berguna dalam penelitian medis. Struktur tubuh mereka yang sederhana menjadikannya objek studi yang menarik bagi para ilmuwan yang mempelajari evolusi awal kehidupan hewan.

Filum Cnidaria (Cnidaria)

Filum ini mencakup ubur-ubur, anemon laut, koral, dan hydra. Ciri khas mereka adalah memiliki sel penyengat yang disebut knidosit, biasanya di tentakelnya, untuk menangkap mangsa atau membela diri. Bentuk tubuhnya umumnya simetri radial (seperti roda). Ada dua bentuk dasar: polip (menempel di dasar) dan medusa (bebas berenang, seperti ubur-ubur). Koral adalah contoh cnidaria yang berkoloni dan membentuk struktur keras.

Mereka memiliki rongga pencernaan tunggal (mulut juga berfungsi sebagai anus) dan sistem saraf berbentuk jaring. Reproduksi bisa seksual (dengan gamet) atau aseksual (dengan tunas atau pembelahan). Cnidaria sangat penting dalam ekosistem laut, terutama koral yang membentuk terumbu karang, habitat bagi ribuan spesies lain. Keindahan ubur-ubur dan anemon juga sering menarik perhatian, meskipun harus hati-hati dengan sengatannya.

Contoh Cnidaria Ubur ubur
Image just for illustration

Filum Platyhelminthes (Cacing Pipih)

Hewan di filum ini punya tubuh yang pipih dan simetri bilateral (punya sisi kiri dan kanan yang mirip). Contohnya adalah cacing pita dan cacing hati (parasit), serta planaria (hidup bebas). Mereka adalah hewan yang punya organ, tapi sistem organ mereka belum sekompleks kelompok hewan lain. Mereka juga hanya punya satu lubang pencernaan (mulut) yang juga berfungsi sebagai anus.

Cacing pipih parasit bisa menyebabkan penyakit serius pada manusia dan hewan lain, menjadikannya penting dalam studi kesehatan dan kedokteran hewan. Planaria, di sisi lain, terkenal karena kemampuan regenerasinya yang luar biasa. Jika dipotong menjadi beberapa bagian, setiap bagian dapat tumbuh kembali menjadi individu yang utuh. Kemampuan ini sering dipelajari dalam penelitian biologi perkembangan.

Filum Nematoda (Cacing Gelang)

Nematoda punya tubuh silindris yang tidak beruas dan ditutupi lapisan kutikula. Filum ini luar biasa kaya akan spesies, meskipun banyak di antaranya berukuran mikroskopis dan sulit dikenali. Mereka hidup di berbagai habitat: tanah, air tawar, laut, bahkan di dalam tubuh organisme lain sebagai parasit. Diperkirakan ada jutaan spesies nematoda yang belum teridentifikasi.

Beberapa nematoda adalah parasit yang merugikan pertanian (menyerang akar tanaman) atau kesehatan manusia dan hewan (misalnya cacing tambang, cacing gelang). Namun, banyak juga yang hidup bebas dan berperan penting dalam ekosistem tanah sebagai pengurai atau predator mikroorganisme lain. Spesies Caenorhabditis elegans adalah nematoda yang sangat populer dalam penelitian biologi molekuler dan perkembangan karena siklus hidupnya yang singkat dan genomnya yang telah dipetakan.

Filum Annelida (Cacing Beruas)

Ciri paling menonjol dari Annelida adalah tubuhnya yang beruas-ruas atau bersegmen, baik secara internal maupun eksternal. Contoh terkenal adalah cacing tanah, lintah, dan cacing laut (polychaeta). Setiap ruas tubuh mereka sering kali memiliki organ yang berulang, seperti pembuluh darah atau saraf. Mereka punya sistem pencernaan yang lengkap, dari mulut hingga anus.

Cacing tanah sangat penting untuk kesehatan tanah karena membantu menggemburkan dan menyuburkan tanah. Lintah, meskipun sering ditakuti, beberapa jenisnya digunakan dalam pengobatan tradisional dan modern untuk terapi medis. Cacing laut menunjukkan keanekaragaman bentuk dan warna yang menakjubkan dan menjadi bagian penting dari ekosistem laut. Segmentasi tubuh pada Annelida dianggap sebagai langkah evolusi penting dalam kompleksitas hewan.

Filum Mollusca (Moluska)

Moluska adalah filum invertebrata terbesar kedua setelah Artropoda. Mereka punya tubuh lunak, dan biasanya dilindungi oleh cangkang keras yang terbuat dari kalsium karbonat, meskipun ada juga yang tidak bercangkang (seperti cumi-cumi dan gurita). Ciri khas lainnya adalah adanya mantel (jaringan yang membungkus tubuh dan menghasilkan cangkang) dan kaki berotot yang digunakan untuk bergerak.

Filum ini sangat beragam dan dibagi menjadi beberapa kelas, seperti:
* Gastropoda: Siput dan keong (punya cangkang spiral, bergerak menggunakan kaki perut).
* Bivalvia: Kerang, tiram, dan remis (punya cangkang dua katup).
* Cephalopoda: Cumi-cumi, gurita, dan nautilus (predator cerdas, kaki dimodifikasi menjadi tentakel, beberapa tidak bercangkang atau punya cangkang internal).

Moluska punya nilai ekonomi yang besar sebagai sumber makanan (seafood) dan bahan perhiasan (mutiara dari tiram). Gurita dan cumi-cumi juga terkenal karena kecerdasan dan kemampuan kamuflase mereka yang luar biasa. Studi tentang sistem saraf dan perilaku Cephalopoda sering kali memberikan wawasan tentang evolusi kecerdasan pada hewan.

Contoh Moluska Gurita
Image just for illustration

Filum Arthropoda (Artropoda)

Inilah filum invertebrata terbesar, bahkan filum terbesar di seluruh kingdom Animalia! Lebih dari 80% spesies hewan yang diketahui adalah artropoda. Ciri khas mereka adalah tubuh bersegmen, kaki beruas-ruas (nama “artropoda” artinya kaki beruas), dan eksoskeleton keras dari kitin yang secara berkala diganti saat tumbuh (molting). Mereka juga punya sistem saraf yang berkembang baik dan organ indera yang kompleks.

Artropoda dibagi menjadi beberapa kelompok besar (subfilum atau kelas):

Kelas Insecta (Serangga)

Ini adalah kelompok artropoda terbesar dan paling sukses. Ciri khasnya adalah tubuh dibagi menjadi tiga bagian: kepala, dada (toraks) dengan tiga pasang kaki, dan perut (abdomen). Kebanyakan serangga dewasa punya sepasang sayap. Mereka hidup di hampir semua habitat darat dan air tawar. Contohnya lebah, kupu-kupu, semut, kumbang, nyamuk, belalang. Peran ekologis mereka sangat penting, mulai dari penyerbuk hingga pengurai.

Kelas Arachnida (Araknida)

Kelompok ini meliputi laba-laba, kalajengking, tungau, dan caplak. Mereka punya tubuh yang dibagi menjadi dua bagian: sefalotoraks (kepala dan dada menyatu) dan abdomen. Ciri paling mudah dikenali adalah punya empat pasang kaki (delapan kaki). Mereka tidak punya antena. Banyak laba-laba memproduksi jaring sutra yang kuat. Beberapa araknida bisa berbahaya bagi manusia (misalnya kalajengking atau laba-laba beracun tertentu), tetapi sebagian besar berperan sebagai predator serangga hama.

Kelas Crustacea (Krustasea)

Sebagian besar krustasea hidup di air, baik tawar maupun laut. Contohnya udang, kepiting, lobster, dan teritip. Mereka punya jumlah kaki yang bervariasi (seringkali lebih dari delapan) dan biasanya punya dua pasang antena. Eksoskeleton mereka sering diperkuat dengan kalsium karbonat, membuatnya sangat keras. Krustasea adalah sumber makanan penting bagi manusia dan hewan lain di ekosistem perairan.

Kelas Myriapoda (Miriapoda)

Kelompok ini meliputi kaki seribu (Diplopoda) dan kelabang (Chilopoda). Tubuh mereka memanjang dan punya banyak segmen, di mana setiap segmen punya satu (kelabang) atau dua pasang (kaki seribu) kaki. Kelabang adalah predator yang cepat dan punya taring beracun, sementara kaki seribu umumnya herbivora atau pengurai dan bergerak lebih lambat.

Filum Echinodermata (Ekinodermata)

Invertebrata ini unik karena hanya ditemukan di laut. Contohnya adalah bintang laut, bulu babi, landak laut, dan lili laut. Ciri khas mereka adalah simetri radial pada hewan dewasa (biasanya simetri lima lipatan), punya kerangka internal yang terbuat dari lempeng-lempeng kapur di bawah kulit, dan sistem vaskular air (sistem saluran berisi air yang digunakan untuk pergerakan, menangkap mangsa, dan fungsi lainnya).

Larva ekinodermata menunjukkan simetri bilateral, menunjukkan bahwa nenek moyang mereka mungkin simetri bilateral. Bintang laut terkenal karena kemampuan regenerasi lengannya. Bulu babi berperan penting dalam mengendalikan populasi alga di terumbu karang. Ekinodermata memberikan wawasan tentang hubungan evolusi, karena mereka dianggap lebih dekat kekerabatannya dengan vertebrata dibandingkan filum invertebrata lainnya, berdasarkan beberapa ciri perkembangan embrionik.

Contoh Echinodermata Bintang Laut
Image just for illustration

Berikut ringkasan singkat beberapa filum utama invertebrata dalam tabel:

Filum Ciri Khas Utama Contoh Hewan
Porifera Tubuh berpori, filter feeder, tidak punya jaringan Spons
Cnidaria Punya sel penyengat, simetri radial (dewasa) Ubur-ubur, Anemon, Koral
Platyhelminthes Tubuh pipih, simetri bilateral, rongga pencernaan 1 Cacing Pipih, Cacing Pita, Planaria
Nematoda Tubuh silindris tidak beruas, kutikula Cacing Gelang, Cacing Tambang
Annelida Tubuh beruas (bersegmen) Cacing Tanah, Lintah, Cacing Laut
Mollusca Tubuh lunak, mantel, kaki berotot, sering bercangkang Siput, Kerang, Cumi-cumi, Gurita
Arthropoda Eksoskeleton, tubuh & kaki bersegmen, kaki beruas Serangga, Laba-laba, Udang, Kelabang
Echinodermata Simetri radial (dewasa), sistem vaskular air Bintang Laut, Bulu Babi, Landak Laut

Selain filum-filum besar di atas, masih ada banyak filum invertebrata lainnya yang mungkin kurang dikenal orang awam, seperti Rotifera (hewan roda), Bryozoa (hewan lumut), Brachiopoda (kerang berengsel), atau Tardigrada (beruang air) yang terkenal karena ketahanannya di lingkungan ekstrem. Ini menunjukkan betapa luas dan beragamnya kerajaan invertebrata.

Mengapa Invertebrata Penting?

Meskipun sering kali luput dari perhatian dibandingkan “hewan-hewan karismatik” seperti harimau atau gajah, invertebrata punya peran yang sangat penting dalam ekosistem dan bagi kehidupan manusia.

Secara ekologis, mereka adalah bagian fundamental dari jaring-jaring makanan. Mereka bisa menjadi konsumen primer (makan tumbuhan atau alga), sekunder (makan herbivora lain), atau bahkan predator puncak di lingkungan mereka (misalnya gurita atau laba-laba besar). Invertebrata seperti cacing tanah dan serangga pengurai sangat vital dalam proses dekomposisi, mengembalikan nutrisi ke tanah. Serangga penyerbuk, seperti lebah dan kupu-kupu, sangat krusial bagi reproduksi sebagian besar tumbuhan berbunga, termasuk tanaman pangan yang kita konsumsi. Invertebrata air, seperti krustasea kecil dan larva serangga, adalah makanan utama bagi ikan dan hewan air lainnya.

Bagi manusia, manfaat invertebrata juga tak terhitung. Selain sebagai sumber makanan (udang, kepiting, cumi-cumi, kerang), mereka juga menyediakan bahan baku (sutra dari ulat sutra, madu dari lebah). Banyak invertebrata digunakan dalam penelitian ilmiah, memberikan wawasan tentang genetika, perkembangan, neurobiologi, dan ekologi (misalnya lalat buah Drosophila, nematoda C. elegans). Beberapa senyawa kimia dari invertebrata laut sedang diteliti potensinya sebagai obat. Kontrol hama alami sering bergantung pada serangga predator atau parasitoid yang memakan serangga hama. Bahkan di bidang seni dan budaya, serangga, laba-laba, dan moluska sering menjadi inspirasi.

Singkatnya, tanpa invertebrata, ekosistem akan runtuh, pasokan makanan kita akan terganggu, dan banyak proses alam penting tidak akan berjalan. Keberadaan mereka, yang jumlahnya mencapai jutaan spesies, adalah bukti luar biasa dari evolusi dan adaptasi.

Fakta Menarik Seputar Invertebrata

  • Jumlah yang Fantastis: Diperkirakan hanya sekitar 2 juta spesies invertebrata yang sudah dinamai oleh ilmuwan, tetapi perkiraan total jumlah spesies bisa mencapai puluhan juta, bahkan mungkin lebih dari 100 juta spesies, terutama serangga yang masih belum ditemukan dan dideskripsikan di hutan hujan tropis atau dasar laut.
  • Raksasa Invertebrata: Meskipun kebanyakan kecil, ada beberapa invertebrata yang berukuran sangat besar. Cumi-cumi kolosal (Mesonychoteuthis hamiltoni) bisa mencapai panjang 10-14 meter dan berat 500 kg, menjadikannya invertebrata terbesar di dunia. Kepiting laba-laba Jepang punya rentang kaki hingga 3,7 meter.
  • Ketahanan Ekstrem: Tardigrada, atau beruang air, adalah invertebrata mikroskopis yang luar biasa tangguh. Mereka bisa bertahan di suhu mendekati nol mutlak, suhu di atas titik didih air, radiasi kuat, ruang hampa, tekanan air yang luar biasa tinggi, dan dehidrasi ekstrem selama bertahun-tahun.
  • Kecerdasan yang Mengejutkan: Gurita adalah contoh invertebrata yang sangat cerdas. Mereka bisa memecahkan teka-teki, menggunakan alat, punya memori jangka pendek dan panjang, serta bisa keluar dari wadah yang terkunci. Sistem saraf mereka sangat kompleks dibandingkan invertebrata lain.
  • Bioluminesensi: Banyak invertebrata laut, seperti ubur-ubur, cumi-cumi tertentu, dan krustasea, menghasilkan cahaya melalui proses bioluminesensi. Ini digunakan untuk komunikasi, menarik mangsa, atau menghindari predator.

Tips Mengenal dan Mengamati Invertebrata di Sekitar Kita

Kamu tidak perlu pergi jauh-jauh ke hutan belantara untuk bertemu invertebrata. Mereka ada di mana-mana!

  1. Di Taman atau Halaman Rumah: Baliklah batu atau batang kayu lapuk. Kamu mungkin akan menemukan cacing tanah, kaki seribu, kelabang, semut, kumbang, atau laba-laba. Perhatikan bunga-bunga, pasti ada lebah, kupu-kupu, atau serangga lain yang sedang mencari nektar. Di malam hari, jangkrik dan ngengat mulai beraktivitas.
  2. Di Perairan Tawar: Kolam, sungai kecil, atau bahkan genangan air bisa jadi rumah bagi larva nyamuk, capung, atau serangga air lainnya. Baliklah daun atau batu di dasar air dangkal, mungkin kamu akan menemukan siput air atau larva lalat air.
  3. Di Pantai atau Laut: Jelas ada kerang, tiram, kepiting, udang, anemon laut, bulu babi, dan mungkin bintang laut di area pasang surut. Jika kamu beruntung, di perairan dangkal yang jernih kamu bisa melihat ikan-ikan kecil bersembunyi di antara terumbu karang yang dibangun oleh koral (cnidaria).
  4. Di Rumah: Meskipun kadang dianggap hama, laba-laba di sudut ruangan atau semut di lantai adalah contoh invertebrata yang paling dekat dengan kita. Nyamuk dan lalat juga termasuk!
  5. Amati dengan Hati-hati: Saat mengamati, jangan mengganggu atau merusak habitat mereka. Hindari menyentuh hewan yang tidak dikenal, terutama yang berwarna cerah atau punya alat sengat/gigit. Gunakan lup atau kaca pembesar untuk melihat detail tubuh mereka yang kecil.

Mengamati invertebrata di lingkungan sekitar bisa membuka mata kita betapa kaya dan kompleksnya dunia makhluk tanpa tulang belakang ini. Mereka adalah bukti kehebatan adaptasi dan evolusi di berbagai habitat.

Penutup

Hewan invertebrata mungkin sering luput dari perhatian kita dibandingkan hewan-hewan besar bertulang belakang. Namun, mereka membentuk mayoritas kehidupan hewan di planet kita dan memainkan peran yang tak tergantikan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Dari spons sederhana hingga gurita yang cerdas, keanekaragaman bentuk, ukuran, dan cara hidup mereka sungguh menakjubkan. Memahami apa itu hewan invertebrata adalah langkah awal untuk menghargai kekayaan hayati di sekitar kita.

Bagaimana, apakah artikel ini membuka wawasan baru tentang dunia invertebrata? Hewan invertebrata apa yang paling menarik perhatianmu? Atau mungkin kamu punya pengalaman seru saat mengamati invertebrata? Yuk, bagikan di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar